Rabu, 17 April 2013

EFESIENSI & EFEKTIFITAS PENDIDIKAN


Efektivitas dan efisiensi merupakan indikator dari produktivitas.  Efektivitas mengacu kepada pencapaian target secara kuantitas dan kualitas suatu sasaran program.  Makin besar persentase target suatu program yang tercapai makin tinggi tingkat efektivitasnya. Efektivitas  berkaitan  dengan  kualitas, sedangkan efisiensi merupakan refleksi hubungan antara output dan input yang bersifat kuantitas. Efisiensi berkaitan dengan besarnya input untuk menghasilkan output dan besarnya tingkat pemborosan. Efektivitas merupakan refleksi kemampuan untuk mempengaruhi terjadinya suatu produk. Keefektifitasan menunjukkan besarnya pengaruh terhadap suatu proses produksi.“Effectiveness=quantityxquality, and if either is zero there is no effectiveness”. (Holzer and Nagel, 1984). Jadi keefektivitan suatu usaha secara implisit mengandung makna kuantitas dan kualitas. 
    Achmad Sanusi (1988) dalam Sistem Manajemen Pendidikan di Indonesia efektivitas menekankan kepada relevansi dan adaptabilitas suatu keputusan dalam rencana dan program terhadap dinamika nilai-nilai dalam hubungan interpersonal pegawai serta lingkungan budayanya.  Efisiensi diartikan sebagai bentuk upaya untuk mengukur dan menguji secara empiris hubungan antara input dan output.  Dari sisi produk efisiensi terjadi apabila biaya yang dikeluarkan minimal dan mendatangkan keuntungan yang sepadan. 
Efisiensi menunjukkan secara tegas garis pembatas antara sejumlah biaya maksimum untuk membiayai beberapa input secara kuantitas dan proporsional  sehingga menghasilkan sejumlah output menurut standar mutu yang telah ditetapkan.
    Djam’an Satori (2000) mengemukakan sekolah efektif dalam perspektif manajemen, merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik  (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Selanjutnya jika dilihat dalam perspektif ini, dimensi dan indikator sekolah efektif dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.       Layanan belajar bagi siswa
Dimensi ini mencakup seluruh kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan mutu pengalaman belajar.  Yang menjadi indikator mutu layanan adalah :
Ø  Mutu mengajar guru
Aspek  ini  merupakan    refleksi   dari   kinerja  profesional  guru  yang ditunjukan dalam  penguasaan bahan ajar, metode dan teknik mengajar untuk mengembangkan  interkasi  dan  suasana  belajar mengajar yang menyenangkan, pemanfaatan fasilitas dan  sumber  belajar, melaksanakan evaluasi  hasil  belajar.
Indikator  mutu   mengajar dapat pula dilihat dalam dokumen perencanaan mengajar, catatan  khusus  siswa bermasalah,  program pengayaan,  analisis tes hasil belajar, dan sistem informasi kemajuan/prestasi belajar siswa. 
Ø  Kelancaran layanan belajar mengajar
Sesuai  dengan jadwal  layanan   belajar  mengajar  merupakan “core bussiness” sekolah.   Bagaimana   kelancaran  layanan  tersebut, sesuai dengan jadwal yang telah   disusun  merupakan indikator penting kinerja manajemen  sekolah   efektif. Adanya  gejala  “kelas bebas”  karena guru tidak  masuk  kelas  atau  para siswa tidak belajar disebabkan oleh interupsi   rapat   sekolah   atau   kegiatan  lainnya merupakan  keadaan yang tidak boleh dianggap wajar.
Ø  Umpan balik yang diterima siswa
Siswa sepatutnya memperoleh umpan   balik  yang   menyangkut  mutu pekerjaannya, seperti  hasil ulangan, ujian atau tugas-tugas  yang telah dilakukannya. Layanan keseharian guru terhadap siswa. Untuk kepentingan  pengajaran  atau  hal  lainnya,  murid  memerlukan menemui gurunya untuk berkonsultasi. Kesediaan guru untuk melayani konsultasi siswa sangat penting untuk mengatasi kesulitasn belajar.
Ø  Kepuasan siswa terhadap layanan mengajar guru
Siswa  merupakan kastemer primer di sekolah, dan oleh karenanya  mereka  sepatutnya  mendapatkan  kepuasan  atas  setiap  layanan yang ia terima di sekolah. Kenyamanan ruang kelas. Ruang kelas yang baik memenuhi  kriteria ventilasi, tata cahaya, kebersihan, kerapihan, dan   keindahan  akan  membuat  para  penghuninya  merasa nyaman dan aman berada di dalamnya.    Ketersediaan fasilitas belajar Sekolah  memiliki  kewajiban menyediakan setiap  fasilitas  yang  mendukung implementasi  kurikulum,  seperti   laboratorium,  perpustakaan fasilitas olah raga dan  kesenian, dan fasilitas  lainnya  untuk  pengembangan aspek-aspek kepribadian. Kesempatan siswa menggunakan berbagai fasilitas sekolah. Sesungguhnya sekolah  diartikan  untuk melayani  para  siswa yang belajar dan oleh  karenanya  para siswa  hendak  diperlukan  sebagai pihak yang  harus menikmati  penggunaan  setiap  fasilitas  yang  tersedia  di sekolah,  seperti  
fasilitas olah raga, kesenian dalam segala bentuknya,ruang serba guna, kafteria,
mushola, laboratorium, perpustakaan, komputer, internet dan lain sebagainya. 
Ø  Pengelolaan dan layanan siswa
Seperti telah diungkapkan terdahulu, siswa adalah kastemer primer layanan pendidikan. Sebagai kastemer, para siswa sepatutnya memperoleh kepuasan.Kepuasan tersebut menyangkut;(1) mutu layanan yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya, (2) mutu layanan dalam  menjalani tugas-tugas perkembangan pribadinya, sehingga mereka lebih memahami realitas dirinya dan dapat mengatasi sendiri persoalan-persoalan yang dihadapinya, dan (3) pemenuhan kebutuhan kemanusia- annya (dari kebutuhan dasar, rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi diri).  Untuk menjamin layanan tersebut, sekolah yang efektif akan menyediakan layanan bimbingan konseling dan sistem informasi yang menunjang. Demikian pula layanan untuk mememuhi bakat dan minat anak dalam bentuk pengembangan program-program extra kurikuler mendapat perhatian yang berarti.  Dalam kondisi seperti disebutkan, sekolah yang efektif memiliki siswa yang disiplin dengan motivasi belajar yang tinggi. 
Ø  Sarana dan prasarana sekolah
Sarana dan prasarana atau disebut sebagai fasilitas sekolah mencakup, gedung, lahan dan peralatan pelajaran.  Aspek penting dari gedung tersebut adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang kelas di mana “core bussiness” pendidikan di sekolah diselenggarakan. Aspek lain dari gedung adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang manajemen (ruang kerja kepala sekolah dan layanan administratif),ruang kerja.
Uraian tersebut, memperkuat pemahaman bahwa sekolah sebagai institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia unggul sudah selayaknya mempunyai kekuatan-kekuatan yang didukung indikator yang terukur termasuk masalah efektivitas. Efektivitas organisasi termasuk lembaga pendidikan, sangat erat kaitannya dengan kinerja organisasi itu sendiri, yang dibangun oleh kekuatan personil, kelompok dan organisasi secara totalitas.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting