Rabu, 17 April 2013

PUNCAK KEJAYAAN TURKI USTMANI


Kerajaan Turki Utsmani mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sulaiman, pada abad ke-16. penaklukan Afrika Utara terjadi pada masa itu. Seluruh Afrika Utara kecuali Maroko berhasil dijadikan bagian dari kerajaan. Wilayah kekuasaan kerajaan melebar dari Budapes sampai ke Yaman, mulai dari Bagdad sampai ke Alljazair, yang pada waktu itu Negara Aljazair kebanyakan penduduknya merupakan keturunan Numidia dari Romawi dan menjadi Negara yang pertama karam.
Kerajaan Utsmani tidak banyak mengembangkan banyak ilmu pengetahuan, namun mereka menonjol dalam bidang kemiliteran, Ilmu pengetahuan dan budaya dan agama.[1]
1. Bidang Militer
            Pembaharuan dalam tubuh organisasi militer oleh orkhan, tidak hanya dalam bentuk mutasi personil-personil pimpinan, tetapi juga diadakan perombakan dalam keanggotaan. Bangsa-bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota, bahkan anak-anak Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam untuk dijadikan prajurit.
2.      Bidang Pengtahuan Ilmu dan Budaya
Kebudayaan Turki Utsmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya adalah kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyakmengambil ajaran-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak mereka serap dari Bizantium. Sedangkan ajaran-ajaran tentang prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf mereka terima dari bangsa Arab.[2]
Disisi lain di wilayah Turki banyak munculnya kebudayaan yang baru pada abad ke-17. pada abad ini kebudayaan yang menonjol adalah penyair yang bernama Nefi’. Pada abad yang sama juga muncul karya epik Islam terbesar seyahatname (Buku Perjalanan) oleh Elvia Celebi (1614-1682).[3] Lahir di Istambul pada tahun 1614, Elvia mengatakan bahwa keluarganya diam di Kutahnya bahkan sebelum kerajaan Utsmani, pindah ke Istambul sebagai bagian dari usaha Muhammad II untuk membangun kota setelah penaklukkan. Dalam bidang seni, hampir semua semua Sultan di Turki mempunyai minat yang sanga besar. Seperti Jalaluddin Ar-Rumi. Atas jasa beliaulah seni bersyair berkembang di Dunia Islam, khususnya pada masa Daulah Turki Utsmaniyah.[4]
Dalam kebudayaan bidang arsitektur, Daulah Utsmaniyah mempunyai mazhab tersendiri yang disebut dengan gaya Utsmaniyah. Gaya ini muncul ketika Utsmaniyah dapat mengalahkan kerajaan Byzantium. Pertemuan arsitektur Byzantium dengan Turki Utsmaniyah itu telah melahirkan suatu gaya yang baru.[5] Perwujudannya adalah dalam bentuk qubah setengah lingakaran denga pilar-pilar yang besar sebagaimana terlihat pada bentuk qubah masjid-masjid yang ada di Inonesia.
Orang-orang Turki Utsmani memang dikenal dengan sebagai bangsa yang suka dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan luar. Hal ini yang menyebabkan bangsa Turki yang menyebabkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan bangas Turki berkembang dengan pesat. Disamping bangsa Turki pada waktu itu adalah bangsa yang sangat miskin dengan kebudayaan.
3.      Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan yang sangat besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat digolong-golongkan berdasarkan agama dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syari’at, sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku.[6]
Pada masa Turki Utsmani tarekat juga mengalami kemajuan. Tarekat yang paling berkembang adalah tarekat Bektasyi dan tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Karena para kalangan sipil dan militer banyak menganut tarerkat Bektasyi, sehingga mereka disebut tentara Bektasyi.
Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan antara putra-putranya, hal ini yang menjadikan kerajaan Turki Utsmani mengalami kemunduran. Akan tetapi meskipun mengalami kemunduran, kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara kuat. Namun secara pemerintahan atau politis, terdapat kebaikan atau kejelekan pemerintahan Utsmani. Yaitu:
a)      Perluasan wilayah Islam diantaranya konstantinopel.
b)      Menghadapai perang Salib dari berbagai fron seperti mendatangi Andalusia untuk mengurangi tekanan Nasrani, mengusir keberadaan Portugis di negeri muslim, menghadapi Spanyol yang akan merebut Maroko setelah Andalusia lemah.
c)      Menentang Zionisme-pemerintahan Yahudi.
d)     Berhasil menaklukkan Syi’ah Rafidlah dalam pemerintahan safawi.
e)      Mengencarkan dakwah Islam banyak orang Eropa dan Afrika masuk Islam karenanya.
f)       Melindungi Negara Islam dari tangan penjajah dengan keberadaan tentara Utsmani di dalamnya.
g)      Menguasai Negara-negara Islam yang luasnya kira-kira mencapai 20 juta km2.[7]
Begitu banyaknya wilayah jajahan kerajaan Utsmani, kerajaan tersebut banyak menerima pengaruh dari luar. Hal ini terlihat pada sistem pemerintahannya yaitu “monarki absolute” yang diterapkannya dari Persia. Kebiasaan melakukan perang merupakan pengaruh Asia tengah. Konsep pemerintahannya berasal dari Romawi Timur, huruf, Ilmu pengetahuan dan agamanya berasal dari Arab. Maka dari itu orang Arab dimata orang Utsman sama dengan orang Yunani dimata orang Roma.[8]
Hubungan antara Islam dengan kerajaan Utsmani mungkin tidak sepenuhnya disadari oleh orang dewasa ini. Bendera kerajaan Utsmani bergambar bulan sabit dan bintang. Banyak Negara muslim lainnya kemudian menggunakan bendera bergambar yang sama dengan bendera kerajaan Utsmani. Benda kerajaan yang paling dibanggakan oleh istana topkali adalah mantel dan tongkat Rasulullah yang dibawa oleh Sultan Salim dari Kairo pada tahun1517.


[1] Istianah Abu Bakar, Op. Cit.,hlm. 128
[2] Badri Yatim, Op. Cit.,hlm. 136
[3] Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 88-89
[4]  Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 244
[5] Ibid., hlm. 245
[6] Badri Yatim, Op. Cit.,hlm. 137
[7] Istianah Abu Bakar, Op. Cit.,hlm. 129
[8] Akbar S. Ahmed. Dkk. Citra Muslim: Tinjauan Sejarah dan Sosiologis, (Jakarta: Erlangga, 1992), hlm. 72

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting