Rabu, 17 April 2013

PRINSIP DASAR MANAJEMEN MUTU


Pada organisasi dan proses bisnis yang dilaksanakan pada fungsi Penelitian & Laboratorium dengan sasaran mutu yang setiap tahun terus dilakukan peningkatan maka penerapan sistem mutu ISO 9001-2000 dapat memenuhi delapan prinsip manajemen mutu yaitu :

1. Fokus Pada Pelanggan
Pelanggan dalam hal ini bisa dari intern maupun dari luar Pertamina. Setiap tahun ditetapkan dan dievaluasi pencapaian target yang terkait dengan peningkatan, baik pendapatan maupun jumlah proyek yang akan dikerjakan sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Untuk hal ini yang bisa menjadi contoh adalah saat pelaksanaan proyek usulan penambahan parameter uji pada salah satu produk non bahan bakar minyak yang sudah digunakan oleh industri. Karena adanya isu lingkungan yang memerlukan adanya parameter terkait dengan
lingkungan, maka Penelitian & Laboratorium menambahkan parameter seperti yang diusulkan oleh pengguna, walaupun nantinya mungkin ada implikasinya terhadap finansial terkait SDM dan peralatan serta bahan kimia yang harus digunakan, maka harus direncanakan anggarannya dalam hal ketersediaan segala sesuatunya yaitu SDM, peralatan dan bahan kimia yang diperlukan.

2. Kepemimpinan
Pemimpin dalam hal ini sangat menentukan arah dan kebijakan yang diambil. Ada
pemimpin yang mengutamakan pada suatu saat kegiatan lebih dititikberatkan pada salah satu Direktorat sedangkan layanan untuk Direktorat yang lain serta dari luar perusahaan menjadi prioritas berikutnya. Hal ini bisa saja terjadi apabila keperluan dari dalam Direktorat tersebut memang sedang mendapat perhatian terkait dengan sasaran perusahaan atau urgent. Namun hal ini belum pernah terjadi dan apabila memang ada sifatnya insidentil tidak permanen.

3. Keterlibatan Orang
Dalam melaksanakan proyek penelitian, maka penetapan SDM yang terkait dalam rangka mempercepat penyelesaiannya sangat penting. Penetapan ini meliputi yang berkaitan dari aspek teknis maupun non teknis atau bagian pendukung. Aspek teknis umumnya untuk SDM yang mempunyai kompetensi sejenis sehingga hasil penelitian lebih bersifat objektif dan lebih dalam dan mendapatkankan suatu kesimpulan baik. Hal ini terkait dengan asas kepuasan pelanggan yang berprinsip pada ketepatan dan kecepatan pengerjaan proyek.

4. Pendekatan Proses
Pada setiap proyek pelaksanaannya mengikuti proses bisnis yang telah ditetapkan dan disepakati. Proses ini disesuaikan dengan alur dari organisasi yang sangat menunjang kelancaran bisnis dari Fungsi Penelitian & Laboratorium. Jadi pada setiap proyek selalu dilengkapi dengan dokumen-dokumen terkait seperti dokumen dari layanan pelanggan, kemudian dari bagian teknis seperti proposal, dari bagian pendukung seperti pengadaan data baik data laboratorium maupun data literatur.

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Dilakukannya pendekatan antara organisasi eksisting dengan organisasi bagi pekerja yang harus mengikuti sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Ternyata sistem dapat diselaraskan antara sistem mutu pada ISO 9001:2000 dengan kegiatan manajemen penelitian. Contoh adanya permintaan dari suatu rapat manajemen yang bersifat operasional menginginkan data bahan bantu proses
yang sifatnya untuk peningkatan efisiensi,seperti seleksi katalis. Hal ini dapat direspon dengan ISO 9001:2000 dengan menggunakan sarana pilot plant dengan membandingkan beberapa katalis sejenis. Data dari hasil seleksi dapat direkomendasikan kepada Kilang yang akan melakukan seleksi katalis sehingga kilang tersebut mempunyai referensi katalis yang akan dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan.

6. Peningkatan berkelanjutan
Adanya ide-ide merupakan hal yang sering terjadi di saat melakukan evaluasi. Pada kaji ulang manajemen dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan setiap tahun adanya peningkatan jumlah pekerjaan/project. Project yang dilakukan dapat dalam bentuk hasil yang selesai satu kali dan telah dapat diimplementasikan pada pelanggan di unit pengolahan atau dapat juga berlanjut untuk tahap berikutnya. Dapat juga ide timbul berpijak dari hasil pencapaian proyek sebelumnya, sehingga akan dapat diusulkan sebagai saran peningkatan baik pada sistem maupun produk. Salah satu contoh, hal-hal yang semula dianggap cukup menyulitkan untuk dijalankan pada saat awal, maka kemudian dianggap perlu dilakukan penyederhanaan sehingga pelaksanaan sistem menjadi lebih mudah dan
diharapkan dapat meningkatkan motivasi bagi pelaksana.

7. Pendekatan Fakta Untuk Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan ini merupakan yang paling efektif karena berdasarkan data hasil uji laboratorium maupun hasil kajian literatur ataupun data hasil pengerjaan menggunakan sarana lain seperti unit pilot plant. Umumnya data-data yang diperoleh akan diolah terlebih dahulu serta dari pengambilan keputusan ini akan menjadi bentuk rekomendasi baik rekomendasi
penerapan maupun untuk pemilihan atau seleksi penggunaannya.

8. Hubungan Pemasok
Hubungan antara pemasok dengan yang menerima pasokan hendaknya dalam prinsip saling menguntungkan. Dalam hal penelitian dengan pemasok yang
memasok data adalah untuk kepentingan perusahaan. Pemasok mengetahui data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan akan diambil dari pihak yang dapat
dipercaya. Seperti penggunaan atau penunjukan laboratorium yang terakreditasi sehingga dapat memberikan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting