Sebelum membahas tentang bagaimana pendekatan pelibatan
masyarakat dalam humas pendidikan Islam terlebih dahulu di uraikan beberapa
definisi humas itu sendiri. Istilah hubungan masyarakat (Humas) dikemukakan
pertama kali oleh presiden Amerika serikat Thomas Jefferson tahun 1807.
Menurut Glennand Denny Griswold (1966) secara singkat dijelaskan bahwa humas
merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan
sikap-sikap publik, penyesuaian prosedur instansi atau organisasi dengan
kepentingan umum, menjalankan suatu progam untuk mendapatkan pengertian dan
dukungan masyarakat.
Dalam bukunya: Scool Public Relations, Kindred Leslie mengemukakan: bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
sekolah dan masyarakat tentang kebutuhan dari praktek pendidikan serta
mendorong minat dan kerja sama para anggota masyarakat dalam rangka usaha
memeperbaiki sekolah.
Dari beberapa definisi tersebut diatas, mengandung sebuah pemahaman bahwa dalam
pelaksanaannya pendekatan dan teknik pelibatan masyarakat dalam humas
pendidikan Islam mengandung beberapa unsure. Adapun unsur-unsur tersebut
adalah:
a. Humas merupakan filsafat manajemen yang bersifat social, yaitu humas
merupakan filsafat sosial dari manajemen yang meletakkan kepentingan masyarakat
lebih dulu pada segala sesuatu yang berkenaan dengan prilaku organisasi atau
lembaga. Contoh: dalam sebuah lembaga sekolah bahwa tujuan utama sekolah bukan
hanya untuk menguntungkan lembaga sekolah saja, akan tetapi juga untuk menguntungkan
siswa dan orang tua siswa serta masyarakat yang ada
b. Humas adalah suatu keputusan kebijaksanaan, yaitu setiap lembaga pada
hakekatnya memiliki kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus diikuti dalam
kegiatannya. Penciptaan kebijaksanaan ini merupakan tanggung jawab pokok dari
pemimpin.
c. Humas adalah komunikasi dua arah, unsur dasar humas yang selanjutnya adalah
komunikasi dua arah (two-way communications). Melalui kesamaan dalam
mendengarkan opini publiknya, dan kepekaan dalam menginterpretasikan setiap
kecenderungan kegagalan dalam komunikasi, mengevaluasi, serta mempertimbangkan
kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah sifat, pendekatan, dan penekanan setiap
fase kebijaksanaannya.
Selain beberapa unsur diatas, ada beberapa unsure yang terlibat dalam humas
suatu lembaga pendidikan. Inilah beberapa unsur yang terlibat dalam humas suatu
lembaga pendidikan , yaitu:
Pertama sekolah: sebagai pusat pendidikan formal. Sekolah lahir dan berkembang
dari pemikiran efisiensi dan aktivitas didalam pemberian pendidikan kepada
warga masyarakat. Lembaga pendidikan formal atau persekolahan adalah kelahiran
dan pertumbuhannya dari dan untuk masyakat bersangkutan artinya adalah sekolah
sebagai pusat kegiatan pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang
diserahi kewajiban pemberian pendidikan. Sekolah merupakan lembaga sosial yang
tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat oleh karena itu segala bentuk
tujuan sekolah kesemuanya harus diarahkan kepada pembentukan corak pribadi dan
kemampuan warga masyarakat sebagaimana target dan sasaran pendidikan di
masyarakat tersebut.
Kedua Orang tua murid: Hubungan sekolah dan orang tua murid hendaknya dibawa
kedalam hubungan yang konstruktif dengan program sekolah. Hubungan antara
keduanya harus saling mendukung.
Ketiga Murid dan Guru: Murid adalah unsur sekolah yang sangat penting begitu
pula seorang guru. Tugas seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu
pengetahuannya kepada anak didik saja akan tetapi harus memperhatikan tingkah
laku, perbuatan, pergaulan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan murid.
Pelaksanaan kegiatan humas ditilik dari jenis sasarannya terdiri atas dua
bagian, yakni humas dengan masyarakat internal dan dengan masyarakat eksternal
lembaga pendidikan. Masyarakat internal terdiri atas guru, pegawai keseluruhan,
dan peserta didik. Adapun masyarakat eksternal yakni orangtua, Komite Sekolah,
masyarakat sekitar, sekolah lain, dunia kerja, dan instansi lainnya. Humas yang
ditujukan kepada masyarakat internal bertujuan menjelaskan kebijakan sekolah,
menampung saran, dan memelihara hubungan harmonis atau kerjasama antar warga.
Humas yang ditujukan masyarakat eksternal bertujuan untuk memperoleh pengertian
atau simpati masyarakat, memperoleh bantuan dalam penyelenggaraan program
pendidikan, bantuan material, atau fasilitas pendidikan, serta dukungan moral
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Jenis kerjasama dalam humas pada lembaga pendidikan terdiri dari dua, yaitu :
1) Jenis kerjasama formal. Diwujudkan dengan pertemuan formal seperti rapat, upacara
sekolah, penerbitan brosur atau pamflet, surat dinas, dan lain-lain
2) Jenis kerjasama informal. Diwujudkan dengan pertemuan informal seperti
pembicaraan biasa, pertemuan yang sifatnya kekeluargaan, informasi lisan, dan
lain-lain. Dalam penyelenggaraannya, kegiatan humas memerlukan media pendukung,
baik visual, audio, maupun audio visual.
Adapun cara pendekatan pelibatan masyarakat dalam humas pendidikan Islam yang
perlu diperhatikan secara persuasif artinya dengan teratur dan perlahan-lahan
di sesuaikan dengan kondisi masyarakat. Atas dasar itu maka ada beberapa hal
yang dapat ditempuh:
1) Pertemuan dari hati ke hati
2) Perkunjungan rumah
3) Laporan kemajuan belajar kepada orang tua
4) pertemuan kelompok, seperti
a. Tatap Muka
b. tukar menukar pengalaman
c. diskusi bersama.
Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
1 komentar:
bagus dan sangat bermanfaat numpang share ya terima kasih..
berita terbaru
berita nasional
berita sports
berita hiburan
berita bola
jadwal bola
Posting Komentar