Selasa, 16 April 2013

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu menetapkan arah lembaga pendidikan melalui perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah yang berorientasi ke masa depan. Selanjutnya kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai manajer program pembelajaran, melakukan penyusunan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyakarat di masa depan yaitu masyarakat belajar (learning society) dan masyarakat ilmiah (scientific society). (Soedrajat, 2005: 43)
Kepala sekolah yang interpreneur mengupayakan efektivitas dan efisiensi manajemen pendidikan dan pembelajaran di sekolah agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai. Secara operasional, manajemen pembelajaran adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pada komponen pembelajaran, yaitu: siswa, guru, tujuan, materi, metode, sarana/alat dan evaluasi. Ruang lingkup manajemen pembelajaran dapat digambarkan dengan matriks pada bagan sebagai berikut:
                             Fungsi
Komponen
Pembelajaran
 
                             Manajemen


Peren-canaan.

(A)
Pengor-ganisa-sian.
(B)
Pengge-rakkan.

(C)
Penga-wasan.

(D)
Evalu-asi.

(E)
1. Siswa               
A.1
B.1
C.1
D.1
E.1
2. Guru
A.2
B.2
C.2
D.2
E.2
3. Tujuan
A.3
B.3
C.3
D.3
E.3
4. Materi
A.4
B.4
C.4
D.4
E.4
5. Metode
A.5
B.5
C.5
D.5
E.5
6. Sarana/Alat
A.6
B.6
C.6
D.6
E.6
7. Evaluasi
A.7
B.7
C.7
D.7
E.7
8. Lingkungan/Konteks
A.8
B.8
C.8
D.8
E.8

Gambar 5. Ruang lingkup Manajemen Pembelajaran
(Adaptasi, Suderadjat, 2005: 44)

Secara matematis, matriks dalam bagan di atas menggambarkan adanya 40 kegiatan manajemen pembelajaran, yaitu mulai dari kegiatan A.1, hingga kegiatan E.8. Matriks dalam bagan tersebut dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi kegiatan yang diperlukan dalam manajemen pembelajaran. Tidak berarti dalam menajemen pembelajaran harus terdiri dari 40 kegiatan.
Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan yang bijak, serta didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung dengan pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa. Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Dunkin dan Biddle (1974: 38), proses pembelajaran berada dalam empat variabel interaksi, yaitu: 1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik; 2) variabel konteks (contex variables) berupa peserta didik; 3) variabel proses (process variables); dan 4) variabel produk (product variables) berupa pekembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka keempat variabel pembelajaran tersebut harus dikelola dengan baik. Berikut uraian pengelolaan variabel pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting